Kedubes Prancis di Pakistan Minta Bagi Warganya Segera Tinggalkan Pakistan

Paris Warga negara serta perusahaan Prancis dianjurkan untuk segera meninggalkan Pakistan.

Permintaan itu disampaikan Kedutaan Besar Prancis di Islamabad pada Kamis (15/4/2021). Anjuran dikeluarkan lantaran sentimen anti-Prancis semakin meluas di Pakistan.

"Karena ancaman serius terhadap kepentingan di Pakistan, WN Prancis dan perusahaan Prancis dianjurkan untuk meninggalkan negara ini untuk sementara waktu," kata keterangan Kedubes Prancis seperti dikutip dari AFP.

"Keberangkatan bisa menggunakan pesawat komersial yang ada," sambung mereka.

Mengutip situs Pemerintah Prancis, pada 2020 ada 445 warga dan 30 lebih perusahaannya di Pakistan.

Sentimen anti-Prancis di Pakistan telah berlangsung selama berbulan-bulan. Pemicunya adalah pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang mendukung penerbitan karikatur Nabi Muhammad oleh media satir, Charlie Hebdo beberapa waktu lalu.

Kondisi di Pakistan semakin memanas usai Pemerintah melarang pemimpin parpol garis keras menggelar trial dan gerakan mengusir Dubes Prancis dari Pakistan.

Tak hanya itu, Ketum Partai Tahreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) Saad Rivzi juga ditahan.

Penahanan memicu demo berujung bentrok. Dua polisi tewas dalam bentrokan tersebut. Karena massa yang tidak terkendali polisi sampai menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran.

Untuk memastikan keamanan misi diplomatik Prancis, Pemerintah Pakistan memutuskan menambah personel keamanan di location sekitar kedutaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sempat di Isukan Bersitegang Terkait Pilpres, Nama Ganjar-Puan Kini Mencuat Dipasangkan? Berikut Alasannya

Perludem: Jika Presidential Threshold Tinggi Maka Koalisi Tidak Akan Berjalan Alamiah Dan Tidak Ada Kesamaan Ideologi

Tujuh Nama Calon Hakim Agung Yang Sudah di Sahkan Oleh DPR